Al-Qur’an adalah korpus terbuka yang tak habis ditimba, demikian kata seorang tokoh. Pernyataan ini semakin memperkuat berbagai penemuan yang dilakukan oleh para ilmuwan dunia hingga akhirnya mereka memeluk Islam. Rasa takjub, heran, terpesona, tercengang, dan terperanjat tidak terbendung saat mereka menemukan kebenaran ilmiah tersebut. Siapa saja mereka? Bagaimana kisah penemuan kebenaran yang membuat mereka jatuh dalam pelukan Islam? Di dalam buku ini, dikisahkan 12 ilmuwan dunia yang memeluk Islam usai menemukan kebenaran al-Qur’an dalam penelitian mereka. Di antara mereka adalah Alfred Kroner (geologi), yang menyatakan bahwa Jazirah Arab akan kembali menjadi padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai. Demitri Bolykov, yang sukses menguak kebenaran matahari akan terbit dari barat; William Brown, yang berhasil membuktikan tumbuhan bertasbih; Tagatat Tejasen, yang menemukan rahasia rasa sakit pada kulit; Keith More, yang mampu menyibak kebenaran embriologi dalam al-Qur’an. Selain itu, ada juga beberapa pakar yang mungkin terasa asing di telinga kita. Namun, mereka berhasil menemukan cahaya Ilahi dalam penelitian mereka. Di antara mereka adalah Robert Guilhem, Zaghlul An-Najar, Leopold Werner, Jacques Y. Costeau, Maurice Bucaille, Emma Clark, Fidelma O’leary. Membaca buku ini semakin mempertebal keimanan kita kepada Allah bahwa tiadalah yang diciptakan di dunia dengan sia-sia.