Sejarah Singkat

  1. Letak Geografis SMA Darussalam

 

Pondok SMA DARUSSALAM terletak di Dusun Blokagung Desa Karangdoro Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. SMA Darussalam terletak di lingkungan desa yang jauh dari kota sehingga sangat nyaman untuk melakukan proses pembelajaran.

Secara teritorial wilayah sekitar Desa Karangdoro dibatasi oleh:

  1. Sebelah Utara dengan desa Tamansari
  2. Sebelah Selatan dengan Desa Karangmulyo
  3. Sebelah barat dengan Desa Barurejo
  4. Sebelah timur dengan desa Karangmulyo

Meskipun terletak jauh dari pusat kecamatan namun akses jalan dan transportasi menuju desa sangat mudah karena kondisi jalan yang cukup baik.

 

  1. Sejarah Berdirinya SMA Darussalam

SMA Darussalam merupakan salah satu unit pendidikan formal yang ada di Yayasan Darussalam ini. Awal berdirinya SMA Darussalam dilatar belakangi oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA) dimana dulu wali santri banyak yang mengeluh karna anaknya yang mondok tidak mencapai target yang diprediksikan pesantren yaitu minimal 8 tahun (tamat Ulya). Disisi lain para santri banyak yang boyong sebelum tamat Diniyah dengan dalih mengejar kuliah. Akhirnya muncul inisiatif-inisiatif dari pengasuh untuk mendirikan perguruan tinggi setelah hal tersebut disetujui, bersama ini muncul masalah baru kalau disitu ada perguruan tinggi rasanya tidak cukup kalau sekolah tingkat SLTA dipondok pesantren ini hanya ada dua unit (MAA dan SMKD), akhirnya demi kelengkapan dan kesetimbangan pendidikan formal di Pon.Pes ini maka disepakati pulalah inisiatif pengasuh tersebut.

Setelah rencana pendidikan STAIDA dan SMADA disepakati bersama kini tinggal mengurusi surat pengajuan. Untuk urusan SMA pengasuh menunjuk Drs, Anas Saeroji, yang pada saat itu menjabat Kepala Sekolah SMP Plus Darussalam, sedangkan untuk urusan STAIDA pengasuh menunjuk Drs. Joko Supriyono. Keduanya berangkat bersama ke Dinas Pendidikan Banyuwangi untuk mengajukan permohonan izin mendirikan sekolah. Karena syarat untuk mengajukan permohonan izin pendirian sekolah harus ada Kepala Sekolahnya, sedangkan pada saat itu Drs. Anas Saeroji masih menjabat Kepala Sekolah SMP Plus maka nama Bapak Syamsul Mu’arif, S.Pd. di tulis atas Kepala SMA Darussalam. Setelah renggang waktu kira-kira satu bulan tepatnya 16 Juli 2001 SK dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Banyuwangi turun dan menetapkan Drs. Anas Saeroji menjadi kepala SMA Darussalam Tegalsari Banyuwangi yang mana pada waktu itu SMA masih mempunyai dua kelas yakni satu kelas putra dengan siswa 32 orang, dan satu kelas putri dengan siswi 16 orang, dan program yang diambil yaitu IPA. Tahun demi tahun SMA berkembang dengan cepat dan sampai sekarang ini, yang mempunyai 26 kelas dengan jumlah total siswa kurang lebih 650 siswa/i program IPA, IPS, dan BAHASA.